Kamis, 08 September 2011

Pastor Ganteng, Incaran Wanita


Pria ganteng atau jelek, tergantung siapa yang memandang dan dari sisi apa pandangan itu. Tentu, hal itu relatif dan masih subyektif.

Kalau ada survei yang mendukung dan memenuhi kriteria obyektif, soal ganteng dan jelek bisa dipastikan. Tetapi, untuk soal ini masih perlu diperdebatkan.

Namun, bagaimana kalau pria yang ganteng itu adalah seorang pastor? Apalagi, dia yang menyebut diri ganteng itu adalah pastor sendiri, bahkan  hal itu dikatakannya langsung di hadapan seorang wanita? Lalu, apa motivasinya dan untuk apa dia mengatakan itu?

Sebelum sempat ada jawaban yang memuaskan, soal ini sudah menyebar ke ruang publik.Lalu apa yang terjadi? Yang muncul justru memancing reaksi marah. Siapa yang marah? Siapa lagi yang marah kalau bukan orang nomor satu di Gereja lokal, suatu Keuskupan.

Bermula dari sebuah upacara pentahbisan imam baru. Ketika diberi kesempatan untuk memberikan sambutan, bapak Uskup mengawali sambutannya dengan bertanya kepada imam baru:'apa engkau pria ganteng atau jelek?

Seraya memandang wajah imam baru yang nampak senyum dan rasa enggan menjawab, bapak Uskup dengan  ekspresi wajah memerah pertanda agak marah, menyentil sinis: 'Coba umat bayangkan, kalau ada pastor mengatakan dirinya ganteng di hadapan seorang wanita? Apa umat tahu maksudnya?

Dengan tegas bapak Uskup berkata: 'pastor yang mengatakan dirinya ganteng di hadapan seorang wanita berarti dia mempromosikan dirinya di alamat yang salah'...!

Sudah tahu 'alamat yang salah' tetapi masih nekad mempromosikan diri berarti dia sengaja menjadikan diri sebagai obyek incaran wanita. 

 Tanpa kontrol diri dan tidak mau kenal diri, seolah dia merendahkan statusnya bagaikan pria 'hidung belang' yang sedang mencari mangsa.....!.

Sudah seharusnya, seorang pastor harus tahu diri. Dia harus kenal tugas-tugasnya dengan baik. Dan juga dia harus  benar-benar tahu alamatnya. Dia adalah pastor dan alamatnya adalah Tuhan dan Gereja-Nya. Di luar itu berarti salah alamat. 

Bapak Uskup mengingatkan:' pastor yang ganteng atau jelek sama nilainya di mata Tuhan. Apabila engkau ganteng, engkau ganteng hanya untuk Tuhan. Kalaupun jelek tetap hanya untuk Tuhan.'

Ganteng atau jelek mungkin hanya soal fisik tetapi itu tetap anugerah Tuhan yang patut disyukuri. Hal yang paling penting adalah HATI PASTOR . Hati yang suci, murni dan mulia untuk Tuhan. Dari hati pastor yang demikianlah, akan selalu mengalir kesucian, kemurnian dan kemuliaan rahmat Tuhan untuk keselamatan umat-Nya.

Mengakhiri sambutannya, bapak Uskup berpesan:' jadilah pastor yang selalu menjadi incaran dan andalan Tuhan dalam berbagai tugas pelayanan Imamatmu, agar Nama Tuhan dimuliakan di dalam diri semua orang...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar